Cerita pendek untuk setiap tetes air hujan…..
HUJAN. Satu hal yang bisa menjadikan kejadian tersebut sebagai penanda banyak kisah. Di balik kisi-kisi jendela kamar dengan ritmenya yang menghadirkan kenangan. Di balik atap-atap dataran tinggi yang di kelilingi gunung-gunung, tetesan hujan membuat merindukan secercah sinar matahari yang menghangatkan badan.
Baginya mengabadikan beberapa kisah yang lewat mungkin akan menghibur benaknya yang dirundung segudang pertanyaan. Sebenarnya tidak ada yang perlu dipertanyakan lagi dengan segala penerimaan, seperti ketika hujan turun pada malam itu. Pada celah-celah sempit dari jendela kamar yang masih terbuka. Duduk seorang dengan jari-jari sibuk pada sebuah keyboard berwarna hitam. Sentuhannya lembut, tetapi jari-jarinya begitu lincah menari di atas tanpa melihat lagi huruf apa yang jamah. Matanya memandang lurus ke depan ke dalam layar monitor. Sepertinya tetesan hujan telah membuat semuanya berjalan normal. Ia menamai semua yang ada dalam kepalanya tentang hujan.
DINGIN.
Sekaligus MENGHANGATKAN.
Masihkah ada yang mau mengerti bagaimana rasanya hati itu berbicara ketika hujan turun? Hanya ia yang masih bertanya-tanya seberapa penting penanda itu membuatnya sadar atas pertanyaannya sendiri.
Untuk apa sebuah bahagia? Continue reading →